Tahukah Kamu?? Ini dia 5 Mikroorganisme Pengurai Plastik I Bakteri Pengurai Plastik
Plastik merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi (non-renewable) sehingga sulit terdegradasi oleh mikroorganisme. Sampah plastik membutuhkan waktu 200 sampai 1000 tahun untuk dapat terurai. Indonesia tercatat jadi pencemar sampah plastik ke lautan global kedua terbesar setelah Cina. Setiap tahun sekitar 3 juta ton sampah plastik Indonesia masuk ke lautan.
Sampah plastik mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan hidup baik di darat maupun perairan. Pembuangan sampah plastik langsung ke tanah mengakibatkan penurunan kesuburan dan merusak ekosistem tanah yang terkena zat kimia berbahaya dalam plastik.Namun, Tahukah kalian di alam ini terdapat mikroorganisme pemercepat laju penguraian plastik?.
Sampah plastik di laut via www.mongabay.co.id
Program pemerintah memang sudah digalakkan seperti "Program edukasi sampah plastik terhadap anak" namun itu semua tidak dapat mengatasi problematika yang ada di Indonesia bahkan dunia. Para ilmuan dunia kini sedang meneliti dan mengembangkan teknologi untuk mengatasi masalah ledakan sampah plastik dunia. Berikut adalah 5 mikroorganisme yang dapat menjadi pengurai sampah plastik :
1. Ideonella sakaiensis
Kini peneliti dari Jepang telah berhasil menemukan bakteri yang dapat mengurai plastik yang terbuat dari PET. Tim peneliti tersebut dipimpin oleh Dr. Kohei Oda dari Kyoto Institute of Technology dan Dr. Kenji Miyamoto dari Keio University. Mereka memberikan nama Ideonella sakaiensis kepada bakteri tersebut. Dalam penelitian ini, mereka menggunakan sampel sebanyak 250 berupa potongan plastik PET dengan kualitas rendah. Kemudian semua sampel tersebut mereka screening untuk mengetahui ada tidaknya bakteri yang pertumbuhan mereka bergantung pada ketersediaan lapisan plastik PET. Ternyata telah terbukti bahwa bakteri jenis ini memang ada.
Ideonella sakaiensis via www.sci-news.com
2. Pseudomonas spp.
Pseudomonas secara umum tidak memiliki enzim hidrolitik yang penting dalam mendegradasi polimer menjadi monomer namun bakteri ini memiliki sistem inducible operon yang mampu menghasilkan enzim tertentu dalam proses metabolisme sumber karbon yang tidak biasa digunakan.
3. Bacillus spp.
Bakteri yang terkenal sebagai bakteri penyebab keracunan ini ternyata bisa menguraikan plastim jenis PE hingga 30%. Bakteri ini juga mampu menguraikan plastik alami jenis poli asam laktay (PLA). Bacillus cereus, Bacillus brevis, Bacillus amylolyticus, dan Bacillus subtilis adalah jenis Bacillus yang dapat menguraikan plastik.
4. Aspergillus spp.
Aspergillus merupakan mikroorganisme jenis fungi. Mikroorganisme ini dapat menguraikan plastik jenis polietilena (PE) hinga 36%. Sama dengan Pseudomonas fungi ini dapat menguraikan (PP) dan (PVC). Jenis Aspergillus yang bisa menguraikan plastik adalah Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Aspergillus glaucus, Aspergillus oryzae, dan Aspergillus versicolor.
Pseudomonas secara umum tidak memiliki enzim hidrolitik yang penting dalam mendegradasi polimer menjadi monomer namun bakteri ini memiliki sistem inducible operon yang mampu menghasilkan enzim tertentu dalam proses metabolisme sumber karbon yang tidak biasa digunakan.
Bakteri yang banyak terdapat pada air dan lumpur yang kotor ini bisa menguraikan plastik tipe polietilena (PE) hingga 50,5%. Bakteri ini juga bisa menguraikan plastik jenis polivinil klorida (PVC) dan polipropilena (PP). Pseudomonas aeruginosa, Pseudomonas putida, Pseudomonas chloraphis, dan Pseudomonas fluorescens adalah contoh jenis bakteri Pseudomonas yang bisa menguraikan plastik (IDN Times, 2019).
3. Bacillus spp.
Bakteri yang terkenal sebagai bakteri penyebab keracunan ini ternyata bisa menguraikan plastim jenis PE hingga 30%. Bakteri ini juga mampu menguraikan plastik alami jenis poli asam laktay (PLA). Bacillus cereus, Bacillus brevis, Bacillus amylolyticus, dan Bacillus subtilis adalah jenis Bacillus yang dapat menguraikan plastik.
Bacillus spp. via www.ascent2health.com
Bacillus spp. digolongkan ke dalam
kelas bakteri heterotrofik, yaitu protista bersifat
uniseluler, termasuk dalam golongan
mikroorganisme redusen atau yang lazim
disebut sebagai dekomposer. Sebagian besar
bakteri laut termasuk dalam kelompok bakteri
bersifat heterotrofik dan saprofitik
(Rheinheimer, 1980).
Aspergillus merupakan mikroorganisme jenis fungi. Mikroorganisme ini dapat menguraikan plastik jenis polietilena (PE) hinga 36%. Sama dengan Pseudomonas fungi ini dapat menguraikan (PP) dan (PVC). Jenis Aspergillus yang bisa menguraikan plastik adalah Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Aspergillus glaucus, Aspergillus oryzae, dan Aspergillus versicolor.
Aspergillus spp. via www.mycology.adelaide.edu.au
Kapang Aspergillus spp. dapat
ditemukan pada berbagai macam substrat,
antara lain tanah, daun buah, dan biji-bijian,
yang merupakan bahan utama dalam pembuatan produk pakan ternak dari hasil komoditi
pertanian (Sukmawati et al., 2015; Sukmawati
et al., 2016; Sukmawati & Miarsyah, 2017).
5. Streptomyces spp.
Selain sebagai bahan utama obat antibiotik streptomisin dan kloramfenikol, bakteri ini juga bisa menguraikan plastik jenis PE hingga 46,16%. Bakteri ini juga dapat mengurai plastik alami PHB. Jenis Streptomyces yang bisa menguraikan plastik adalah Streptomyces viridosporus T7A, Streptomyces bangladeshensis, dan Streptomyces thermoviolaceus.
Streptomyces spp. via www.whyy.org
Itulah lima kelompok mikroba yang bisa menguraikan sampah plastik. Kamu tertarik gak, buat penelitian mikroba-mikroba tersebut demi Bumi yang lebih bersih?. Supaya kehidupan ini tenteram, ekosistem terjaga, siklus daur hidup tidak terganggu, dan menjadikan alam semakin indah. Yuk kita meneliti...
Sumber :
1. Ajaib, 5 Mikroba Ini Bisa Uraikan Sampah Plastik Lho!
Sumber :
1. Ajaib, 5 Mikroba Ini Bisa Uraikan Sampah Plastik Lho!
Sampah plastik dampaknya buruk banget ya buat lingkungan hidup. Saya jadi inget dengan berita viral tentang mahasiswa menemukan bungkus indomie puluhan tahun di sebuah pantai, proses penguraiannya sangat lama, yuk mari kurangi penggunaan plastik hehehe
ReplyDeleteTerimakasih semoga bermanfaatš¤
DeleteUntung ada Mahkluk nan kecil ini yang di ciftakan oleh Allah SWT,kalau ngak, perut bumi bisa berabe, kekenyangan sampah plastik,hahaha......
ReplyDeleteTapi mengurainya sangat lama sekali yah.....
iya kang masih bisa bersyukur karena tuhan menciptakan setiap makhluk hidup dengan memiliki manfaat sendiri2
Delete